Analisis Laporan Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) 2024: Pertumbuhan Stabil dengan Tantangan Operasional

MULYA.BIZ.ID - Halo, kamu! Gimana kabarnya hari ini? Lagi cari tahu soal laporan keuangan Astra Otoparts Tbk (AUTO) ya?

Jadi, gini. Laporan keuangan itu ibarat rapor sekolah, tapi versi perusahaan. Dari sini, kita bisa lihat AUTO itu bisnisnya makin maju, stagnan, atau malah ngos-ngosan. Yuk, kita bongkar satu-satu angka-angka di laporan keuangan AUTO tahun 2024 ini!

1. AUTO Itu Perusahaan Apa Sih?

Sebelum kita masuk ke angka-angka, kita kenalan dulu sama AUTO. Bukan, ini bukan mobil otomatis yang bisa nyetir sendiri, ya! AUTO ini kependekan dari Astra Otoparts Tbk, perusahaan yang jualan suku cadang otomotif. Bisa dibilang, AUTO ini penolong banyak montir di Indonesia, karena mereka bikin dan jual berbagai macam onderdil buat mobil dan motor.

Btw, AUTO ini bagian dari Astra International. Kalau kamu sering dengar nama Astra, itu karena mereka gede banget di dunia otomotif Indonesia. Jadi, kalau AUTO lagi sehat keuangannya, kemungkinan besar industri otomotif di Indonesia juga lagi oke-oke aja.

Sekarang, mari kita bedah performa AUTO di tahun 2024. Kita mulai dari yang paling gampang dulu: aset dan utang!

2. AUTO Punya Apa Aja? (Analisis Aset dan Liabilitas)

Kalau aset itu ibarat harta karun perusahaan. Semua yang mereka punya, baik itu duit, barang, pabrik, atau bahkan piutang dari pelanggan, masuk kategori ini.

Di tahun 2024, AUTO punya total aset sebesar Rp21,03 triliun. Ini naik dari tahun 2023 yang cuma Rp19,61 triliun. Wih, tambah kaya nih! Kenaikan ini sekitar 7,22%, yang artinya perusahaan makin berkembang dan tambah banyak "hartanya".

Aset lancarnya (harta yang bisa langsung dipakai dalam waktu dekat) juga naik dari Rp7,95 triliun ke Rp8,88 triliun. Nah, yang paling menarik di sini adalah kas dan setara kas, alias duit yang siap dipakai kapan aja. Tahun lalu, AUTO cuma punya Rp2,74 triliun, tapi sekarang udah naik jadi Rp3,61 triliun.

Kalau diibaratkan, ini kayak kamu tahun lalu cuma punya Rp2 juta di rekening, terus sekarang naik jadi Rp3 juta lebih. Makin nyaman, kan? Bisa jajan lebih banyak atau dipakai buat investasi.

Tapi, tunggu dulu… utang AUTO juga naik! Tahun lalu, total liabilitas (utang) AUTO sebesar Rp5,07 triliun, sekarang naik jadi Rp5,44 triliun.

Waduh, ini tanda bahaya gak sih?

Enggak juga, sih. Soalnya kalau dibandingin dengan ekuitasnya yang juga naik, rasio utangnya tetap aman di 0,35x. Artinya, AUTO masih bisa bayar utangnya dengan aset yang mereka punya.

3. AUTO Cuan Gak? (Analisis Laba Rugi)

Sekarang, mari kita bahas yang paling penting: AUTO untung gak?

Pendapatan AUTO di tahun 2024 naik dari Rp18,65 triliun ke Rp19,07 triliun. Artinya, perusahaan ini berhasil jual lebih banyak barang dibanding tahun lalu.

Tapi nih, beban pokok penjualan (modal buat bikin produk) juga naik, dari Rp15,57 triliun ke Rp16,00 triliun. Ini bikin laba kotor turun dikit jadi Rp3,06 triliun.

Jadi, meskipun AUTO jualan lebih banyak, untung kasarnya gak jauh beda dari tahun lalu. Ibarat kamu jualan nasi goreng, bahan bakunya naik harga, jadi walaupun kamu jual lebih banyak, untungnya gak segede yang diharapkan.

Tapi, ada kabar baik nih! Laba bersih AUTO naik dari Rp2,01 triliun ke Rp2,18 triliun.

Lho, kok bisa?

Ini karena mereka dapet cuan tambahan dari investasi di entitas asosiasi dan ventura bersama. Sederhananya, mereka punya "bisnis sampingan" yang juga menghasilkan duit.

Buat investor, ada kabar gembira: laba per saham (EPS) AUTO naik jadi Rp422 per saham, dari sebelumnya Rp382 per saham. Kalau kamu pegang saham AUTO, ini berarti kamu makin untung!

4. AUTO Pegang Duitnya Buat Apa? (Analisis Arus Kas)

Sekarang kita intip "rekening" perusahaan. Duit AUTO itu ke mana aja sih?

Arus kas dari operasi (uang yang masuk dari bisnis utama) turun dari Rp1,83 triliun ke Rp1,53 triliun. Wah, ini bisa jadi pertanda kalau mereka harus lebih hemat dalam mengelola pengeluaran.

Tapi ada kabar bagus juga! Arus kas dari investasi positif Rp378 miliar. Tahun lalu malah negatif, jadi ini kemajuan besar. AUTO berhasil jual beberapa aset dan dapet dividen dari investasi mereka.

Selain itu, AUTO juga dapet pemasukan dari pendanaan sebesar Rp557 miliar, yang sebagian besar dari pinjaman bank. Bisa jadi mereka mau ekspansi bisnis lebih lanjut.

5. AUTO Sehat atau Sakit? (Analisis Rasio Keuangan)

Kalau kita lihat indikator-indikator utama, AUTO masih dalam kondisi sehat.

Likuiditasnya bagus karena current ratio-nya naik jadi 1,98x. Artinya, AUTO punya cukup aset buat bayar utang jangka pendeknya.

Utangnya masih aman dengan debt to equity ratio (DER) yang tetap 0,35x, artinya mereka gak terlalu bergantung sama utang.

Keuntungannya makin besar dengan return on equity (ROE) naik ke 14,0%, lebih baik dibanding tahun lalu yang 13,8%.

Efisiensinya meningkat dengan net profit margin (NPM) naik ke 11,45%. Ini artinya AUTO makin pinter dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba dari penjualannya.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis tadi, AUTO masih berada dalam kondisi yang cukup stabil. Mereka tetap tumbuh meskipun gak terlalu agresif.

Ada beberapa poin penting yang bisa kita catat:

1. Pendapatan naik, artinya bisnis AUTO masih berkembang.

2. Laba bersih meningkat, menunjukkan bahwa manajemen masih mampu menjaga profitabilitas.

3. Ekuitas bertambah, menandakan nilai perusahaan semakin besar.

4. Likuiditas lebih baik, jadi mereka lebih siap menghadapi tantangan ke depan.

5. Arus kas dari investasi positif, tanda pengelolaan aset yang lebih baik.

Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Arus kas operasi turun, artinya mereka harus lebih cermat mengatur pengeluaran.

Pertumbuhan pendapatan gak terlalu besar, jadi AUTO perlu strategi baru buat meningkatkan penjualan.

Jadi, kalau kamu investor yang suka saham stabil dan punya dividen menarik, AUTO masih jadi pilihan yang cukup bagus. Tapi kalau kamu tipe yang nyari saham dengan pertumbuhan super cepat, mungkin AUTO kurang menarik buat kamu.

Gimana menurutmu? AUTO ini masih menarik buat investasi atau kamu punya pandangan lain? Yuk, kasih tanggapan kamu di kolom komentar

Posting Komentar untuk "Analisis Laporan Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) 2024: Pertumbuhan Stabil dengan Tantangan Operasional"