Rahasia Order Book: Cara Baca Antrean Saham Biar Gak Kejebak di Pucuk!
MULYA.BIZ.ID - Oke, aku tahu pertama kali lihat order book rasanya kayak baca kode rahasia yang cuma bisa dimengerti programmer. Angka di mana-mana, warna hijau-merah bertebaran, dan kamu cuma bisa garuk-garuk kepala sambil mikir, "Ini apaan sih?"
Tenang, aku bakal jelasin dengan cara yang lebih santai dan gampang dicerna. Setelah baca ini, kamu nggak cuma ngerti order book, tapi juga bisa paham cara pakainya buat dapetin harga terbaik pas trading.
Siap? Yuk, kita bahas bareng!
1. Apa Itu Order Book?
Bayangin kamu lagi di pasar buat beli mangga. Kamu maunya beli di harga 18 ribu, tapi penjual maunya jual di 20 ribu. Kalau ada penjual yang setuju jual di harga kamu, transaksi terjadi. Kalau nggak, ya kamu harus naikin tawaran atau cari penjual lain.
Nah, di saham juga sama. Ada pembeli yang pasang harga di bid, dan ada penjual yang pasang harga di ask. Kalau ada harga yang cocok, boom, transaksi terjadi.
Di dalam order book ini, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatiin:
1. Bid - Harga yang siap dibayar oleh pembeli.
2. Ask - Harga yang diminta oleh penjual.
3. Lot - Jumlah saham yang tersedia di harga itu.
4. Frekuensi transaksi - Seberapa sering perdagangan terjadi di harga tertentu.
Dari order book saham CUAN ini, kita bisa lihat bahwa harga bid tertinggi adalah 8.300 dengan 1.837 lot, sedangkan harga ask terendah adalah 8.325 dengan 6.091 lot.
Ada yang mau beli di 8.300, tapi yang jual maunya 8.325. Ini yang disebut spread (selisih antara bid dan ask).
Kalau spread-nya sempit = sahamnya aktif diperdagangkan.
Kalau spread-nya lebar = bisa jadi sahamnya kurang likuid atau lagi nggak banyak yang minat.
2. Kenapa Order Book Penting?
Order book itu kayak CCTV buat pasar saham. Dengan lihat order book, kamu bisa tahu siapa yang lebih kuat di suatu waktu pembeli atau penjual.
Misalnya gini:
Kalau bid lebih besar dari ask, artinya banyak yang mau beli = harga bisa naik.
Kalau ask lebih besar dari bid, artinya lebih banyak yang mau jual = harga bisa turun.
Kalau ada harga yang jumlah lot-nya gede banget, itu bisa jadi support atau resistance.
Sekarang, kita lihat order book saham CUAN.
Total bid (permintaan) = 15.703 lot
Total ask (penawaran) = 17.057 lot
Hmm, lebih banyak yang jual dibanding beli. Ini bisa jadi tanda harga bakal susah naik kalau nggak ada pembeli besar yang masuk.
3. Baca Level Support dan Resistance dari Order Book
Sekarang, kita cari di mana level harga yang punya kekuatan besar.
Dari order book ini, ada dua harga yang kelihatan penting:
1. Harga 8.125 punya 7.107 lot di sisi bid.
Ini bisa jadi support kuat, karena kalau harga turun ke sini, banyak orang yang siap beli dan bisa menahan penurunan lebih jauh.
2. Harga 8.500 punya 7.107 lot di sisi ask.
Ini bisa jadi resistance kuat, karena banyak orang yang siap jual di harga ini. Kalau nggak ada pembeli besar yang bisa menyerap penjualan ini, harga bakal kesulitan naik lebih tinggi.
Jadi, kalau kamu mau beli, mungkin bisa pasang bid di sekitar support. Kalau mau jual, bisa nunggu harga mendekati resistance.
4. Pergerakan Investor Asing
Selain melihat siapa yang antre beli dan jual, kamu juga bisa lihat transaksi investor asing. Di order book ini, kelihatan bahwa foreign buy (pembelian asing) mencapai 48,51 miliar, sedangkan foreign sell (penjualan asing) 36,74 miliar.
Artinya apa? Investor asing lebih banyak beli daripada jual. Ini bisa jadi sinyal positif karena biasanya mereka masuk ke saham yang punya potensi naik. Tapi hati-hati, mereka juga bisa tiba-tiba jual dalam jumlah besar dan bikin harga turun.
5. Strategi Pakai Order Book dalam Trading
Oke, sekarang bagian serunya: Gimana cara pakai order book buat trading yang lebih cerdas?
a. Gunakan Order Book untuk Entry dan Exit yang Lebih Akurat
Kalau mau beli, coba cari harga yang punya banyak bid kuat atau ada supportnya. Biar nggak beli di pucuk terus nangis.
Kalau mau jual, lihat di mana resistance yang besar. Jangan buru-buru jual kalau ternyata masih bisa naik lebih tinggi.
b. Perhatikan Momentum di Bid dan Ask
Kalau ask mulai berkurang dan bid bertambah, kemungkinan harga akan naik.
Kalau bid mulai menghilang dan ask bertambah, harga bisa turun.
c. Jangan Cuma Andalkan Order Book
Meskipun order book itu penting, tetap perlu digabungkan dengan analisis teknikal lain seperti grafik candlestick, indikator volume, atau berita terbaru.
Kesimpulan
Membaca order book bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi buat bantu kamu ambil keputusan lebih cerdas dalam trading. Dari order book saham CUAN ini, kita bisa ambil beberapa pelajaran:
1. Lebih banyak orang yang jual daripada beli, jadi harga mungkin akan sulit naik kecuali ada dorongan beli yang besar.
2. Support kuat di 8.125 dan resistance kuat di 8.500, ini jadi area penting untuk diperhatikan.
3. Investor asing lebih banyak beli, ini bisa jadi sentimen positif kalau terus berlanjut.
Jadi, mulai sekarang jangan cuma lihat angka di order book tanpa ngerti artinya. Pelajari siapa yang beli, siapa yang jual, dan di mana titik penting harga.
Intinya, order book ini bukan alat ajaib yang bikin kamu selalu menang, tapi kalau ngerti cara pakainya, setidaknya kamu nggak kayak orang yang main tebak-tebakan tiap kali beli saham. Gabungkan dengan analisis teknikal lain, perhatiin berita, dan tentu aja, jangan FOMO!
Semoga makin jago baca order book dan makin cuan!
Posting Komentar untuk "Rahasia Order Book: Cara Baca Antrean Saham Biar Gak Kejebak di Pucuk!"
Posting Komentar